Rabu, 06 Juli 2011

PUNK VS EMO

PUNK

Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.

Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun terkadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.

Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.

Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.

Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.

EMO

about EMO.

emo…yang kependekan dari emotion (tentu saja!!) bisa dibilang ‘lahir’
taon 80an dimana waktu itu sebetulnya lagi maraknya band bergenre
hardcore (that explain the scream/growl thingy…). underground
hardcore movement ini kemudian lebih kita kenal dengan nama sXe atau
’straight edge’…

sXe ini adalah suatu bentuk ‘protes’ anak
muda amerika yang mencoba keluar dari pakem2 gaya hidup ‘menyimpang’
seperti sex,drugs,and alcohol….bisa dibilang band yg paling
berpengaruh waktu itu kaya gorilla biscuit,into another, youth of
today, 7 seconds, dan masih banyak lagi. gerakan ini mengutamakan
hardcore sebagai scene musik mereka dan straight edge sebagai gaya
hidup mereka. straight edge secara singkat berarti hidup tanpa roko,
ngga makan daging (vegan), ngga mabok (non alkoholik), bahkan yang
sangat ekstrim bisa sampai ngga ngent*t (itu ekstrim kan?!!!)

genre
ini sangat pesat kemajuan di berbagai scene underground dan bahkan
menjadi pakem baru anak2 muda….mungkin kaya emo di taun2 terakhir
ini. namun hal ini buat beberapa orang yang semula membuat konsep ini
jadi jengah. semua orang ingin jadi sXe (ikut2an). dan scene inipun
menjadi TREND. hal yg disesalkan oleh orang2 macem Ray Cappo (Youth of
Today) dan rekan2nya yg lain.

makanya sebagian orang yg mengaku
benar2 ‘true’ nyoba keluar dan berpikir untuk mencari sesuatu yang
lain. beberapa genre baru pun muncul…kaya krishnacore (contoh band :
shelter) yang masih digawangi ama Ray Cappo setelah Youth of Today nya
bubar. nama genre diambil dari ajaran Hindu (India gitu lah…) dan
liriknya lebih ke introspeksi diri dan pemulihan.

subgenre yang
lain juga lahir dan bermacam2…kemudian ada beberapa band yang mulai
berekspresi dan bermain dengan emosi. biasanya lagunya ngga kenceng2
amat (awalnya) namun waktu masuk pada bagian lirik/chorus yg dianggap
paling inti, mereka ngeluarin semua emosinya dan beberapa vokalis
cenderung berteriak (scream) bahkan menangis dan raungan distorsi yang
heboh. lirik merupakan amunisi utama mereka. ini cikal bakal emo yg
kita kenal sekarang. mungkin band Give Up The Ghost bisa jadi referensi
yg baik soal ini, biar masih banyak band2 lain.

jadi pada
awalnya banget..emo itu ga terlalu ngutamain musik…tapi gimana
caranya biar emosi lu diekspresikan…misalnya lu bete krn cewe lu
ketauan ngent*t ama temen lu (selingkuh)…ekspresi sedih,bete,marah
itu dituangkan pada lirik dan dikemas dalam musik.musik hanya sebagai
media.

seiring bergantinya waktu, band2 yang lahir mulai memberi
konsep dan kemampuan bermusik yang lebih ditonjolkan. diakhir milenium
ada satu band yang bisa dianggap bokapnya emo yang kita tau sekarang
ini yaitu Glassjaw. kalo ada yg perhatiin Finch itu sebenernya mirip
ama Glassjaw (kover albumnya juga mirip) namun dari sisi komersial
mungkin Finch lebih disukai para pengendali industri musik.

ok
deh sebenernya banyak banget yg bisa dishare mudah2an ini bisa bantu
buat apapunlah. mungkin intinya emo ngga cuma sekedar scream tapi lebih
gimana lu mengekspresikan emosi lu

Minggu, 06 Desember 2009


Biografi :

Superman Is Dead atau biasa disebut sebagai SID adalah grup punk rock asal Kuta, Bali. Grup ini digawangi oleh Bobby Cool (vokal), Eka Rock (gitar) dan Jerinx (drum).

Penggunaan nama Superman Is Dead sendiri, memiliki arti tersendiri bagi ketiga personelnya. Yakni mereka percaya bahwa manusia yang sempurna adalah ilusi belaka dan hanya sebuah imajinasi buatan manusia yang tidak akan pernah ada.

Di awal karir bermusiknya pada 1995, musik SID banyak terpengaruh oleh musik milik Greenday dan NOFX. Namun lama-kelamaan jenis musik SID mulai dipengaruhi oleh musik punk rock, seperti Supersuckers, Living End dan Social Distortion.

Sebelum digaet oleh Sony Music Indonesia, SID lebih banyak merilis albumnya dalam bentuk indie label. Beberapa album yang pernah diluncurkan secara indie oleh SID, CASE 15 (1997), SUPERMAN IS DEAD (1998), BAD BAD BAD (2002). Sedangkan album yang berada di bawah major label Sony, KUTA ROCK CITY (2003), THE HANGOVER DECADE (2004), dan BLACK MARKET LOVE (2006).

Meski sempat dilanda masalah dengan manajemennya, namun SID mampu bangkit setahun kemudian. Tepatnya pada 2009, SID merilis album terbarunya. Album dengan titel ANGELS AND OUTSIDERS! ini menjagokan single Kuat Kita Bersinar.

Selasa, 26 Agustus 2008

Rock and roll

Main article: Rock and roll

Rock and roll evolved in the United States in the late 1940s and early 1950s, and quickly spread to the rest of the world. Its immediate origins lay in a mixing together of various popular musical genres of the time, including rhythm and blues, gospel music, and country and western. In 1951, Cleveland, Ohio disc jockey Alan Freed began playing rhythm and blues music for a multi-racial audience, and is credited with first using the phrase "rock and roll" to describe the music.

There is much debate as to what should be considered the first rock & roll record. One leading contender is "Rocket 88" by Jackie Brenston and his Delta Cats (in fact, Ike Turner and his band The Kings of Rhythm), recorded by Sam Phillips for Sun Records in 1951. Four years later, Bill Haley's "Rock Around the Clock" (1955) became the first rock and roll song to top Billboard magazine's main sales and airplay charts, and opened the door worldwide for this new wave of popular culture. Rolling Stone magazine argued in 2004 that "That's All Right (Mama)" (1954), Elvis Presley's first single for Sun Records in Memphis, was the first rock and roll record[2]. But, at the same time, Big Joe Turner's "Shake, Rattle & Roll", later covered by Haley, was already at the top of the Billboard R&B charts. Other artists with early rock and roll hits included Chuck Berry, Bo Diddley, Fats Domino, Little Richard, Jerry Lee Lewis and Gene Vincent.

The 1950s saw the growth in popularity of the electric guitar, and the development of a specifically rock and roll style of playing through such exponents as Berry, Link Wray, and Scotty Moore. It also saw major developments in recording technology such as multitrack recording developed by Les Paul, and the electronic treatment of sound by such innovators as Joe Meek. All these developments were important influences on later rock music.

The social effects of rock and roll were worldwide and massive. Far beyond simply a musical style, rock and roll influenced lifestyles, fashion, attitudes, and language. In addition, rock and roll may have helped the cause of the civil rights movement because both African American teens and white American teens enjoyed the music. However, by the early 1960s, much of the initial musical impetus and social radicalism of rock and roll had become dissipated, with the growth of teen idols, an emphasis on dance crazes, and the development of lightweight teenage pop music.

[edit] Early British rock

Main article: British rock

In the United Kingdom the trad jazz movement brought visiting blues music artists to Britain, While BAC was developing the Concorde, Lonnie Donegan's 1955 hit "Rock Island Line" was a major influence, and helped to develop the trend of skiffle music groups throughout the country, including John Lennon's the Quarry Men. Britain developed a major rock and roll scene, without the race barriers which kept "race records" or rhythm and blues separate in the U.S.

Cliff Richard had the first British rock 'n' roll hit with "Move It", effectively ushering in the sound of British rock. At the start of the 1960s, his backing group The Shadows was one of a number of groups having success with surf music instrumentals. And while rock 'n' roll was fading into lightweight pop and schmaltzy ballads, at clubs and local dances British rock groups, heavily influenced by blues-rock pioneers like Alexis Korner, were starting to play with an intensity and drive seldom found in white American acts.

The Who performing in 2007(on left: Roger Daltrey, on right: Pete Townshend), with Zak Starkey (drums) and John "Rabbit" Bundrick (keyboards)
The Who performing in 2007
(on left: Roger Daltrey, on right: Pete Townshend), with Zak Starkey (drums) and John "Rabbit" Bundrick (keyboards)
The Rolling Stones in the 1960s. From left: Jagger, Jones, Richards, Wyman and Watts.
The Rolling Stones in the 1960s. From left: Jagger, Jones, Richards, Wyman and Watts.

By the end of 1962, the British rock scene had started with groups like the Beatles drawing on a wide range of American influences including soul music, rhythm and blues and surf music. Initially, they reinterpreted standard American tunes, playing for dancers doing the twist, for example. These groups eventually infused their original rock compositions with increasingly complex musical ideas and a distinctive sound.

In mid-1962 The Rolling Stones started as one of a number of groups increasingly showing blues influence, along with The Animals and The Yardbirds. In late 1964, The Kinks, The Who and The Pretty Things represented the new Mod style. Towards the end of the decade, British rock groups began to explore psychedelic musical styles that made reference to the drug subculture and hallucinogenic experiences.